Salah satu kriteria website yang ditampilkan di SERPs teratas adalah memiliki kecepatan yang baik. Dengan adanya kriteria ini, tak jarang para pemilik website mengusahakan segala cara untuk membuat website memiliki loading yang jauh lebih cepat. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan plugin W3 Total Cache.
Plugin untuk membantu mempercepat loading website memang ada banyak. Tapi, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai plugin W3 Total Cache sebagai salah satu pertimbangan plugin yang harus diinstal selain plugin SEO yang lainnya seperti Yoast, Jetpack dan yang lainnya.
Apa itu Plugin W3 Total Cache?
W3 Total Cache merupakan plugin untuk WordPress yang bisa dibilang cukup lengkap untuk urusan optimasi performa sebuah situs. Hingga saat artikel ini di buat, plugin ini telah dipasang lebih dari 1 juta. Ini tentu menunjukan bahwa ada banyak orang yang memiliki website yang mengandalkan plugin yang satu ini.
Plugin ini digunakan karena mampu menghemat penggunaan bandwidth dengan melakukan manifikasi serta menyederhanakan file pada suatu situs sehingga berdampak pada kecepatan loading yang jauh lebih cepat. Selain itu, W3 Total Cache juga terintegrasi dengan CDN (Content Delivery Network) tanpa adanya masalah yang berarti.
Keuntungan Menginstall W3 Total Cache
- Memperbaiki ranking di SERPs khususnya untuk pengguna smartphone dan situs yang menggunakan SSL sebab dengan kecepatan yang bertambah, Google tidak segan untuk membuatnya berada di posisi teratas.
- 10x lebih baik di performa situs (mendapat nilai A jika di cek pada webtestpage atau peningkatan yang cukup signifikan jika di cek melalui Google Page Speed. tentu saja dengan catatan semuanya sudah dikonfigurasi ya.
- Meningkatkan konversi dan kinerja situs yang tentu saja mempengaruhi peringkat pada Google
- Loading yang jauh lebih cepat sehingga pengunjung situs Anda bisa mengakses website Anda secara cepat.
- Menghemat bandwidth hingga 80%
Cara Setting Plugin W3 Total Cache
Instalasi
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menginstall plugin yang satu ini. Untuk melakukannya, caranya :
- Masuk ke dashboard WordPress Anda
- Masuk ke menu plugin
- Pilih menu Add New
- Ketikkan nama plugin yang sedang Anda cari. Dalam hal ini, ketikkan W3 Total Cache
- Klik tulisan install
- tunggu sebentar hingga proses penginstalan selesai
- Aktifkan
Setting Plugin W3 Total Cache
Untuk mengkonfigurasi plugin yang satu ini, Anda harus menyetting beberapa bagian. Nah apa sajakah bagian – bagian tersebut, ini dia!
General Setting
Halaman ini berisi mengenai pengaturan singkat fitur W3 Total Cache. Untuk bisa mensetting lebih lengkap. Nanti Anda akan diarahkan ke tab yang lainnya. Di dalam general setting juga ada beberapa bagian seperti :
Tab General
Jika Anda mengaktifkan fitur yang satu ini, Anda akan mengetahui preview sebelum nantinya di terapkan ke situs web aktif.
Page Cache
Tab yang satu ini dapat Anda gunakan untuk mengaktifkan caching pages yang mana hal ini perlu guna menurunkan waktu merespon sebuah situs.
Manify
Umumnya, pengaturan yang satu ini sudah langsung di setting default saat Anda pertama kali menginstall sehingga tidak perlu untuk mengutak atiknya lagi. Selain bagian ini, pada bagian database dan object cache juga umumnya sudah tersetting.
Opcode Cache
Opcode Cache adalah cache PHP yang ada dan tersimpan pada memori server. Jika Anda mengaktifkannya maka setiap permintaan file akan diperbarui ke cache versi terbaru.
Browser Cache
Dengan mengaktifkan bagian ini, itu sama saja meringankan beban server serta mempersingkat waktu untuk mengambil file. Ketika fitur ini telah aktif maka pengunjung akan menerima cache situs web di dalam browser.
CDN
CDN atau memiliki kepanjangan dari Content Delivery Network digunakan untuk menyesuaikan kebutuhan situs.
Reverse Proxy
Penggunaan bagian ini butuh untuk mengukur skala server sebelum ditangani oleh WordPress.
Fragment Caching
Bagian ini berfungsi untuk mengambil output dari code-block serta menyimpannya dalam waktu yang sudah ada.
Debug
Bagian ini menerangkan informasi detail mengenai setiap cache yang akan mengalami penambahan pada komentar. Jika sudah tidak Anda gunakan, sebaiknya untuk dinonaktifkan.
Import dan Export Setting
Anda bisa melakukan import dan juga export setting W3 Total Cache di sini.
Nah, setelah setting pada general sudah selesai sampai tahap ini. Mari kita beralih ke yang lainnya. Namun, kami di sini meng-skip beberapa pengaturan seperti minify, database cache, serta object cache karena umumnya akan lebih baik jika menggunakan pegaturan aslinya saja.
Browser Cache
Nah pada tab ini, Anda bisa mencentang pada check box pada pilihan security header serta HTTP Strict Transport Security Policy
CDN
Sebenarnya, CDN lebih baik tidak diutak atik lagi. Namun jika Anda ingin menggunakan MaxCDN dapat mengisi checkbox pada bagian “enable” dan memberikan API untuk menghubungkan dengan CDN.
Fragment Cache
Pada plugin W3 Total Cache, Anda bisa menggunakan fragment cache. Namun, jika ingin menyetting lebih lanjut lagi, Anda harus bisa bahasa pemrograman.
Extensions
Pada bagian ini Anda dapat mengkonfigurasi untuk menginstal fitur tambahan seperti di dalamnya adalah Cloudflare.
Itulah cara setting untuk plugin W3 Total Cache. Gunakan plugin ini jika Anda rasa plugin yang satu ini memberikan manfaat untuk Anda. Semoga, dengan adanya plugin ini, Anda bisa jadi lebih bisa mengembangkan situs website Anda hingga jadi lebih maju lagi dan mencapai tujuan utama SEO.